Bab Mengejek Orang-Orang Yang Berbuat Baik
Bab Mengejek Orang-Orang Yang Berbuat Bain merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 11 Jumadil Awal 1447 H / 2 November 2025 M.
Kajian Hadits Tentang Bab Mengejek Orang-Orang Yang Berbuat Baik
Ibnu Mas’ud melanjutkan: “Kami pun pergi ke pasar untuk bekerja sebagai kuli agar mendapatkan upah. Lalu, Abu ‘Aqil bersedekah dengan setengah sha’ (takaran). Datang pula seseorang yang lain dengan sedekah yang lebih banyak dari itu,” dalam riwayat lain disebutkan bahwa dia Abdurrahman bin ‘Auf.
Orang-orang munafik pun berkata, “Sesungguhnya Allah tidak butuh kepada sedekah yang sedikit ini.” Ini adalah komentar mereka terhadap sedekah Abu ‘Aqil yang hanya setengah sha’. Mereka juga mengomentari orang yang bersedekah lebih banyak, “Dia tidak melakukan ini melainkan hanya karena riya’ (pamer).”
Maka, turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang orang-orang munafik tersebut:
الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ ۙ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Orang-orang (munafik) yang suka mengejek orang-orang mukmin yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang tidak mendapatkan (untuk disedekahkan) selain kesanggupannya (tenaganya), lalu mereka mengejek orang-orang itu. Allah akan membalas ejekan mereka dan bagi mereka azab yang pedih.” (QS. At-Taubah [9]: 79)
Faedah dari Hadits dan Ayat
1. Ketaatan dan Kesigapan Para Sahabat
Faedah dari hadits ini adalah menunjukkan kepatuhan dan kecepatan para sahabat dalam melaksanakan perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ketika diperintahkan bersedekah, mereka langsung mempraktikkannya. Bahkan, di antara sahabat yang tidak memiliki uang, mereka pergi ke pasar untuk bekerja sebagai kuli. Hasil upahnya kemudian disedekahkan. Ini adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim: segera melaksanakan perintah Allah ‘Azza wa Jalla dan tidak menunda-nunda atau banyak bertanya.
Contoh lain, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat hijab, para wanita (sahabat) yang mendengarnya langsung menarik gorden (tirai jendela) mereka dan menggunakannya. Kesigapan mereka dalam beramal didasari oleh aqidah dan tauhid yang telah ditempa selama bertahun-tahun oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha pernah berkata bahwa yang pertama kali turun dari Al-Qur’an adalah tentang surga dan neraka. Seandainya yang pertama kali turun adalah larangan mencuri atau berzina, para sahabat mungkin tidak akan meninggalkannya karena aqidah mereka belum siap. Oleh karena itu, berdakwah kepada manusia haruslah dengan menguatkan aqidah terlebih dahulu, menumbuhkan rasa takut, cinta, dan harapan kepada kehidupan akhirat di hati mereka. Jika tiga hal ini sudah tumbuh, maka jiwa sami’na wa ata’na (kami dengar dan kami taat) akan muncul.
2. Semangat Bersedekah Para Sahabat
Faedah selanjutnya adalah menunjukkan semangat para sahabat untuk bersedekah. Mereka yang susah pun berusaha sekuat tenaga agar dapat bersedekah. Bahkan, orang-orang fakir miskin datang mengadu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena mereka tidak bisa bersedekah, saking besarnya keinginan mereka untuk beramal.
3. Mengejek Kebaikan adalah Sifat Orang Munafik
Di antara sifat orang-orang munafik adalah suka mengejek orang yang berbuat kebaikan. Misalnya, orang yang rajin ke masjid diejek sok suci, perempuan yang berhijab diejek rambutnya pitak, atau laki-laki yang berjenggot diejek seperti kambing. Mengejek orang yang ingin melaksanakan dan mempraktikkan perintah Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah ciri khas mereka.
4. Kesabaran Menghadapi Ejekan
Disarankan untuk sabar menghadapi ejekan saat melakukan kebaikan. Jika seseorang tahu apa yang dilakukannya adalah kebaikan, ia harus melaksanakannya tanpa memedulikan komentar orang lain. Tidak perlu mendengar komentar orang.
5. Mengejek Kebaikan Termasuk Dosa Besar
Mengejek orang yang berbuat kebaikan termasuk dosa besar dan pelakunya adalah fasik.
Bab tentang Orang yang Mengumpulkan Sedekah dan Amalan Kebaikan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Siapakah di antara kalian yang di pagi hari ini sedang berpuasa?” Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu menjawab, “Aku.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya lagi, “Siapa yang hari ini sudah mengikuti jenazah?” Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu menjawab, “Aku.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya, “Siapa yang hari ini memberi makan fakir miskin?” Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu menjawab, “Aku.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya, “Siapa yang hari ini menjenguk orang sakit?” Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu menjawab, “Aku.”
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا اجْتَمَعْنَ في امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Tidaklah terkumpul amalan-amalan tadi dalam satu hari pada seseorang kecuali ia akan masuk surga.” (HR. Muslim)
Sebagian ulama mengatakan, maksudnya adalah masuk surga tanpa hisab.
Faedah dari Hadits Keutamaan Amalan Kebaikan
1. Keutamaan Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu
Hadits ini menunjukkan keutamaan Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu dan kesigapannya dalam meraih kebaikan. Beliau selalu bersemangat untuk segera melakukan berbagai macam amalan yang baik.
2. Anjuran Bersegera dalam Kebaikan
Dianjurkan untuk bersemangat dalam kebaikan dan tidak menunda-nunda. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 133).
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.” (QS. Al-Baqarah [2]: 148).
3. Keutamaan Sedekah dan Memberi Makan Fakir Miskin
Hadits ini menunjukkan keutamaan sedekah dan memberi makan fakir miskin. Sedekah memiliki keutamaan yang agung. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah itu memadamkan kesalahan (dosa) sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
Lihat juga: Hadits Arbain 29 – Pintu-Pintu Kebaikan
Sedekah dapat memadamkan dosa sehingga kesialan-kesialan akibat dosa pun tidak akan ada lagi, seperti api yang telah padam. Kebiasaan salafush shalih terdahulu adalah, jika mereka jatuh pada dosa, selain bertobat, mereka segera bersedekah.
4. Keutamaan Puasa
Hadits ini menunjukkan keutamaan puasa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada salah seorang sahabat:
عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ
“Hendaklah kamu berpuasa, karena puasa itu tidak ada tandingannya.” (HR. Nasa’i).
5. Keutamaan Mengikuti Jenazah dan Menjenguk Orang Sakit
Hadits ini menunjukkan keutamaan mengikuti jenazah seorang muslim dan keutamaan menjenguk orang sakit. Menjenguk orang sakit akan didoakan oleh 70.000 malaikat. Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, orang yang menjenguk orang sakit itu berada di taman buah-buahan surga selama ia menjenguk.
6. Kemuliaan Amalan Shalih
Amalan shalih itu mulia di sisi Allah ‘Azza wa Jalla dan balasannya adalah surga. Sangat disayangkan jika seseorang beramal shalih tetapi tujuan utamanya hanyalah dunia yang hina. Ada orang yang shalat dhuha agar rezekinya lancar, atau orang yang shalat malam agar cepat naik jabatan. Padahal dunia itu hina di sisi Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ * أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11]: 15-16).
Oleh karena itu, tujuan terbesar ketika beramal shalih adalah mengharap ridha Allah ‘Azza wa Jalla dan surga-Nya saja.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian “Bab Mengejek Orang-Orang Yang Berbuat Baik” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55751-bab-mengejek-orang-orang-yang-berbuat-baik/